Nokia N1 di produksi oleh Foxconn bukan Nokia



Nokia telah meluncurkan tablet Android pertamanya, Nokia N1. Hal ini membuat sejumlah pihak bertanya-tanya, karena sebelumnya bisnis mobile Nokia telah diambil alih oleh Microsoft.

Namun belakangan pertanyaan itu sedikit terjawab, dengan kabar yang menyebutkan bahwa tablet itu ternyata diproduksi oleh Foxconn. Nokia hanya 'menyewakan' namanya untuk dipakai dalam tablet tersebut.

Meski hanya nebeng nama, ternyata perusahaan yang berbasis di Finlandia itu tak sepenuhnya melepas Foxconn dalam proses produksi Nokia N1. 

Nokia kabarnya akan menerapkan standar kontrol kualitas yang sangat tinggi untuk semua perangkat buatan pabrik lain yang menggunakan nama Nokia. Dan N1 ini dijadikan kelinci percobaan untuk kebijakan baru itu.

Selain itu, seperti dilansir oleh GSM Arena, Kamis (20/11/2014), Nokia juga berkontribusi terhadap desain N1. Sehingga Foxconn tak cuma membayar royalti untuk nama, tapi juga untuk desain. 

Dengan begitu, Nokia memang bukan kembali ke bisnis perangkat mobile seperti ponsel dan tablet. Mereka hanya akan menentukan nama produk, yang kemudian akan diproduksi dan dipasarkan oleh pabrikan lain. Contohnya Foxconn untuk tablet N1.

Isu Galaxy S6 Tentang layar Fleksibelnya



Isu mengenai penerus Galaxy S5 mulai menghangat. Bila sebelumnya ponsel yang diduga kuat bernama Galaxy S6 itu disebut akan menawarkan desain yang sama sekali baru, isu terbaru mulai bicara soal spesifikasinya.

Yang dimaksud adalah bagian layarnya. Meski masih spekulasi, dikatakan Galaxy S6 akan memakai layar fleksibel oleh Samsung. Bila benar, artinya Galaxy S6 akan jadi ponsel kedua Samsung yang pakai layar bersandi Youm itu setelah Galaxy Note Edge.

Bila dikaitkan, hal ini juga selaras dengan isu sebelumnya yang mengatakan Samsung akan membuat calon ponsel andalannya itu dari nol, terutama secara desain. Karena dengan penggunaan layar fleksibel, praktis desainnya pasti akan berubah.

Seperti detikINET kutip dari Ubergizmo, Selasa (11/11/2014), penggunaan material bodinya juga sangat mungkin mengandalkan bahan metal, meski tak secara keseluruhan. Soal yang satu ini, Samsung sendiri sudah punya modal di seri ponsel Galaxy Alpha.

Spesifikasi lainnya memang masih belum jelas, namun isu yang beredar juga menyebut Galaxy S6 akan dibekali prosesor Snapdragon 810 atau octa core Exynos 7420 yang mana keduanya punya dukungan komputasi 64 bit.

Untuk layarnya sangat mungkin mengusung resolusi QHD (2560x1440 pixel) mengingat banyak ponsel kelas atas telah menggunakannya. Sedangkan kemampuan kameranya konon meningkat dari yang sebelumnya 16 MP menjadi 21 MP.

IT TRADING SOLUTION: Akses Kontrol dan mesin EC 200

IT TRADING SOLUTION: Akses Kontrol dan mesin EC 200: EC two hundred machine This is a type fingerprint attendance machine with a capacity of one thousand users, this machine can use the a finge...

Smartphone Andromax G2 Qwerty

Coba kamu cek smartphone masing-masing, pasti banyak di antara kamu yang menggunakan ponsel layar sentuh yang minim tombol di bagian depan. Namun sebenarnya pasti beberapa dari kamu merindukan keyboard fisik yang menjanjikan pengetikan yang lebih ‘terasa’ dan lebih cepat dibandingkan ngetik di keyboard virtual di layar sentuh. Makanya, Smartfren jeli menangkap hal ini dan merilis Andromax G2 Qwerty. Sesuai namanya, ponsel ini basisnya dari Andromax G2, tapi ditambahkan keyboard QWERTY fisik tentunya. Penasaran seperti apa performa ponsel seharga Rp. 999.000 ini? Yuk simak review di bawah ini.

Dilihat sekilas ponsel ini nggak seperti BlackBerry, karena layarnya portrait, biasanya kan BB itu layarnya landscape. Dari segi ukuran (133mm x 64mm x 10.25mm ) dan berat pun ponsel ini nggak bulky dan masih nyaman digunakan karena bagian sisi samping dan kover belakangnya yang mengikuti genggaman tangan kamu, jadi nggak kaku. Untuk materialnya sendiri adalah plastik, dengan finishing matte di bagian kover belakangnya. Build quality dan finishingnya sendiri terasa cukup baik untuk ponsel sekelasnya. Nggak beda jauhlah sama Andromax G2, ‘kakaknya’ ponsel ini, yang juga dibikin oleh Haier.


Untuk urusan pertombolan, di bagian kiri ponsel ada tombol volume dan power, sementara bagian kanan diisi port Micro USB saja. Port headset 3,5 mm ada di bagian atas, sementara sisi bagian bawahnya kosong. Di bawah layar 3,5 inci-nya ada tombol kapasitif berupa tombol Menu, Home dan Back. Di bawah tombol kapasitif inilah keyboard QWERTY fisik G2 QWERTY berada. Menganut teknologi Dual SIM, slot keduanya ada di balik kover belakang, lengkap juga dengan slot Micro SD.

Smartfren menyematkan layar 3,5 inci resolusi HVGA (320 x 480 piksel), sama dengan layar iPhone 3GS. Posisi portrait memang membuat bentuk ponsel ini agak ganjil, namun Android memang lebih cocok digunakan dalam posisi layar portrait. Kembali ke layar, kualitas layar G2 QWERTY terlihat lebih baik dibandingkan G2 standar. Viewing angle, tingkat kontrasnya setingkat di atas ponsel berlayar 4 inci resolusi WVGA (800 x 480 piksel) tersebut. 

Fitur dan Antarmuka

Tentu aja fitur utama Andromax G2 QWERTY adalah keyboard fisiknya. Keyboardnya terasa nggak terlalu empuk, tapi nggak keras banget juga. Masih nyamanlah untuk mengetik. Tentunya lebih enak daripada ngetik di layar sentuh hehehe… Dengan adanya keyboard betulan, jadi waktu ngetik layar nggak kepotong keyboard virtual, meskipun kamu tetap bisa mengaktifkan keyboard virtual, tapi buat apa? Keyboard fisik sendiri punya fitur auto-correct, auto-capitalization dan auto-punctuate.
Antarmuka ponsel ini sendiri plain aja, alias kurang lebih sama aja kayak standar Android. Versi Android yang digunakan sayangnya masih Android 4.3 Jelly Bean, yang jelas Smartfren menjanjikan kalau update ke Android 4.4 Kitkat bakal ada.


Dari lockscreen kamu bisa langsung ke aplikasi kamera, selain itu layar lockscreen ini bisa ditambahkan widget. Untuk layar Home, ikon-ikon aplikasi tersusun rapi dalam format 4 x 4. Untuk drawer aplikasi, tampilannya terbagi dua yakni Apps dan Widget. Sementara itu untuk Notification Center terlihat agak rame, dengan berbagai pengaturan cepat untuk mengaktifkan Wi-Fi, Bluetooth, Profil suara, Airplane Mode dan sebagainya.

Performa

Sebagai ponsel di bawah sejuta Rupiah, G2 Qwerty sudah menggunakan prosesor dualcore, lebih tepatnya Snapdragon 200 Cortex A7 dengan clock 1,2Ghz dan dipasangkan dengan GPU Adreno 302. Namun dari sisi RAM masih khas ponsel entry level, masih 512MB aja. Disarankan nggak buka terlalu banyak aplikasi sekaligus dan rajin-rajin nutup aplikasi nggak kepakai dari menu Recent Apps. Namun di luar itu, performa G2 QWERTY cukup baik di kelas harga bawah 1 juta rupiah.

Antutu: 14454 poin
Quadrant Standard: 4829 poin
Nenamark 2: 46,3 frame per detik
HTML 5 Tester: 488 dari 555 poin
Multitouch Tester: Maksimal 5 sentuhan

Kamera

Nggak seperti G2 standar yang kamera 5 Megapikselnya nggak ada Autofokus, di G2 Qwerty fitur yang bikin objek utama terlihat lebih tajam itu hadir. Selain itu, G2 Qwerty juga dilengkapi dengan LED flash yang lumayan membantu saat kondisi pencahayaan rendah. Untuk kamu yang hobi selfie, masih bisa dipuaskan karena ada kamera depan resolusi 1,3 megapiksel. Hasil foto kamera utama sendiri sudah cukuplah untuk kegiatan sehari-hari.

Kesimpulan


Smartfren lumayan jeli menangkap permintaan pasar dengan meluncurnya G2 QWERTY ini. Karena pasarnya memang ada, orang yang nggak suka layar sentuh kan cukup banyak ya. Namun dari segi performa dan fitur ponsel ini so-so saja, nggak ada yang terlalu spesial. Namun mengingat harganya juga nggak mahal, jadi buat kamu yang cari ponsel murah untuk chatting-an, bolehlah mengincar Andromax G2 QWERTY.

Kelebihan:
-Ada keyboard QWERTY fisik
-Kamera dilengkapi fitur Autofocus
-Kualitas layar setingkat di atas G2 versi layar sentuh

IT Trading Solution: Panasonic Tablet FZ-G1 Untuk Suhu Extrim...

IT Trading Solution: Panasonic Tablet FZ-G1 Untuk Suhu Extrim...: The 10.1-inch FZ-G1 pairs the field-tested, fully-rugged chassis of the original with the latest, fourth-generation Intel ®  Core™ i5 v...

Samsung Harus membuat ide baru untuk menjual produknya

Setelah dua kuartal berturut-turut mengalami penurunan keuntungan, Samsung dihadapkan pada ketidakpastian masa depannya. Perusahaan asal Korea Selatan didesak untuk merombak strategi penjualan smartphone.

Penurunan keuntungan memang tak sampai membuat kondisi finansial Samsung buruk atau bahkan mendekati bangkrut. Namun sejumlah analis menyarankan Samsung agar benar-benar menganggap hal ini sangat serius.

Seperti dikutip dari Korea Times, Senin (3/11/2014), selama periode ini, Samsung 'hanya' meraup keuntungan USD 3,9 miliar. Angka yang sepertinya terlihat menyenangkan bagi sebagian besar perusahaan, namun bagi Samsung, memperlihatkan adanya penurunan besar selama dua kuartal berturut-turut.

Keuntungan mengalami penurunan tajam 60,1% dari periode yang sama di tahun lalu ketika Samsung mampu meraup USD 9,6 miliar. Seri Galaxy S yang semula dielu-elukan, belakangan mulai kehilangan pamor. Terutama Galaxy S5 yang gagal mengesankan konsumen seperti seri sebelumnya.

Hal serupa terjadi pada phablet terbaru Galaxy Note 4. Smartphone jumbo ini dinilai terlambat dirilis sehingga kehilangan momen. Selama kuartal ketiga tahun lalu, Samsung mampu meraup USD 6,34 miliar. Tahun ini, angka menurun jadi USD 1,66 miliar. Ini dinilai sebagai performa terburuk Samsung sejak kuartal pertama 2011.

Kondisi ini mengharuskan Samsung putar otak mengubah caranya merilis perangkat. Samsung belakangan juga diberitakan mulai tersaingi sejumlah pabrikan China yang menjual ponsel di segmen low end dan mid range, salah satunya Xiaomi.

 
iPhone terbaru di Tahun 2015 © 2012 | Designed by LogosDatabase.com, in collaboration with Credit Card Machines, Corporate Headquarters and Motivational Quotes